Tuesday, October 24, 2017

#Ngebahas Vector Portrait

Halo!

Di #Ngebahas desain kali ini gue mau ngebahas tentang seni digital yang pastinya kalian para pembaca blog ini familiar dengan namanya. Yap! Vector Portrait.

Menurut survey, pada tahun 2017 tingkat populasi pengrajin dan penyuka seni ini tuh semakin meningkat lho. Ng... Survey dari gue sendiri, sih. Hehe. Tapi, mungkin faktor utamanya adalah masyarakat Indonesia zaman now sudah melek akan nilai seni itu sendiri dan karena seni digital vector ini kebanyakan objeknya adalah wajah manusia, jadi kesannya lebih personal gitu dan wajar aja banyak yang suka.

Gue sendiri sudah bergelut di seni vector portrait ini sejak tahun 2013 dan bahkan sampai sekarang jadi kerjaan gue setiap harinya, selain sibuk sama tidur dan main gigit-gigitan sama kucing gue.

Jangan curhat, Lam.

Oke oke...

Sebenernya, materi Vector Portrait ini juga pernah gue pakai pas lagi ngisi di acara Kopdar Banua Digital Artist bulan September lalu. Jadi, daripada nganggur di folder mending gue tulis aja di blog ini. Kuy lah dibaca pelan-pelan ya, gaes. Biar ngerti dan gak minta vector gratisan lagi. Hahaha. Apa hubungannya -_-

Pengenalan Vector Portrait


Dalam ruang lingkup grafis. Gambar terbagi menjadi 2 macam, yaitu Vector dan Bitmap.

Vector merupakan gambar yang terbentuk dari garis dan kurva. Vector tidak bergantung pada titik-titik piksel sehingga apabila dilakukan zooming, gambar tidak akan terlihat pecah, blurry.


Bitmap merupakan gambar yang terbentuk dari titik-titik piksel. Jadi semakin tinggi tingkat kerapatan pikselnya maka kualitas gambar akan semakin bagus. Tapi tetap saja kalau kita di-zooming sampai habis-habisan, gambar akan terlihat pikselnya kotak-kotak atau blur, berbanding terbalik dengan vector.


Nah, seperti halnya manusia, vector pun pasti punya kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan:
  • Memiliki ukuran file yang terbilang kecil, ga besar-besar amat kalo dibandingin sama gambar bitmap
  • Objek yang dapat diubah-ubah bentuk dan ukurannya sesuai keinginan kita tanpa mengurangi kualitas objek tersebut
  • Dapat dicetak dengan ukuran dan kualitas yang tinggi
 Kekurangan:
  • Warna yang kurang natural
  • Monitor akan menampilkan grafis berupa bitmap, jadi apabila vector di-save ke dalam format JPG  maka akan otomatis berubah menjadi bitmap. Sederhananya, vector akan dibilang pure vector apabila ia berada di dalam aplikasi berbasis vector. Gitu.
Berikut adalah software pembuat grafis vector yang gue tahu.


Untuk pengaplikasiannya, basis vector ini biasa digunakan untuk pembuatan logo, maskot, banner, dan hal-hal yang berhubungan dengan advertising, dll. Nah terus kenapa jadi ada istilah Vector Portrait?

Kalau ditanya awal mula dan siapa pencetusnya gue juga belum tau pasti, sih. Tapi Vector Portrait ini adalah salah satu inovasi dalam pengaplikasian grafis vector ke dalam pembuatan karya seni digital. Sesuai dengan namanya, Vector Portrait ini cenderung menggunakan ekspresi wajah sebagai objek utamanya. Meng-convert foto wajah yang tadinya berbasis bitmap menjadi vector. Tentunya dengan teknik dan style yang beragam jenisnya.

Semakin kesini semakin banyak dan beragam bentuk style vector yang gue tahu. Mungkin hampir setiap artist memiliki ciri khas style-nya sendiri. Dan itulah yang membedakan antara artist satu dengan yang lainnya.

Berikut adalah contoh vector yang berhasil gue kuasai setelah bertahun-tahun latihan menggunakan aplikasi CorelDRAW.


Nah keren-keren, bukan? Yoi dong style gue gitu looh. Hahaahaha. Sumbung kali lu, Lam!

   

Untuk proses pembuatannya bisa dicek di youtube channel gue, ya. Atau tonton videonya di bawah ini.




Oke itu aja kayaknya, kalau ada yang mau ditanyakan bisa komen di kolom komentar di bawah, ya. Dan buat kalian yang tertarik dan pengen wajahnya dibuat jadi vector, bisa langsung klik Pesan Vector di bagian navigasi :D #LagiPerluUang

Oiya jangan lupa subscribe channel youtube gue di atas, ya. Gratis, kok!

Cheers! :)



N.b : Arisan blog adalah kegiatan rutin Blogger Banjarmasin khususnya anggota PBB (Pena Blogger Banua) yang dilakukan setiap bulannya. Di mana setiap peserta atau anggota yang ikut, wajib membuat artikel tentang blog atau memasukkan link blog yang terpilih dari arisan blog itu sendiri.

Jangan lupa juga kunjungi Website Karya Anak Banua badangsanak.com yang merupakan produk dari PBB. Baca semua artikel-artikelnya yang pastinya seru dan anak muda banget!

No comments:

Post a Comment