Sunday, December 24, 2017

Cara Membuat Vector Mata ( Tutorial Vector Wajah #1 )


Hai!

Yha.. Seperti biasa saya selalu stuck di bagian kalimat pembuka -_- Kayaknya ga bakalan pernah bisa bikin kalimat pembuka yang ciamik layaknya piring cantik. Apasih -_-

Tuh kan.

Oke. Sesuai dengan judul artikel ini yaitu Cara Membuat Vector Mata, kali ini saya pengin membuat tutorial vector wajah secara keseluruhan tapi dipisah jadi beberapa bagian. Yang pertama kita vector bagian matanya dulu, karena Area "T" ini lah yang menjadi point of view atau yang menentukan kemiripan antara foto dengan hasil vectornya nanti.


Membuat vector wajah memang terbilang rumit, gaes. Jadi untuk kalian yang baru aja mau belajar, menurut saya kunci nya cuman 1. Sabar dan Telaten.

Eh itu 2, deng.

Maksudnya sabar di sini adalah sabar kalau misalkan software nya Not Responding di saat pertengahan jalan dan kalian lupa nge-SAVE!


Terus telaten artinya berlatih secara konsisten, karena di dunia ini tidak ada yang instan. Kecuali kalau kalian punya sofware PRISMA, mending abaikan tutorial ini :"(

Nah, terus mungkin ada pertanyaan di benak kalian sebelum menyimak tutorial ini, misalnya;
Vector itu apa sih, Lam?
Sila baca artikel ini dulu : Pengertian Vektor dan Raster
Wah tutorialnya rumit, ya? Saya maunya yang gampang ada gak?
Ada dong : Cara Membuat Vector Line Art
Wah! sama Lam, susah juga
Yaudah, coba yang ini lebih mudah :  Cara Membuat Siluet
Wadaw, susah juga ini Lam soalnya saya ga punya komputer
Anda mau saya sleding?

 

***

Di tutorial ini saya menggunakan source gambar RESOLUSI HD dari unsplash(dot)com.


Penting sekali bagi seorang pemula untuk menggunakan foto yang beresolusi HD atau minimal tidak blur pada bagian mata, agar pada saat proses tracing tingkat kemiripannya tidak hilang. Semakin tinggi resolusi fotonya maka akan semakin bagus pula kualitas vectornya.

Lanjut ke bagian software. Di sini saya menggunakan software CorelDRAW X5, kalian bisa menggunakan Corel versi di bawahnya atau yang terbaru.


Lanjut ke bagian tools. Dalam proses tracingnya sendiri saya menggunakan Pen Tool untuk pembuatan Shape dan untuk memotong dan menyatukan bagian tertentu kita harus memahami Menu Shapping yaitu Weld, Trim, Intersect, Simplify, Front Minus Back, Back Minus Front, Boundary.

 


Menu Shapping akan muncul apabila ada 2 atau lebih objek yang diseleksi dan akan berfungsi apabila 2 objek tersebut saling bersinggungan. Untuk lebih jelasnya kalian bisa coba fungsi dari masing-masing menu tersebut :)

Nah kira2 itu aja sih yang menurut saya bagian yang paling penting dalam pembuatan vector. Sekarang kita langsung ke proses tracing.

Import gambar yang sudah kalian download di atas tadi ke area kerja CorelDRAW. Bisa resize perkecil apabila gambar terlalu besar.


Pilih Pen Tool lalu mulailah membuat kurva line art pada bagian bulu mata dan bagian yang sudah saya buat di bawah ini.


Lanjut pada bagian alis.


Nah kalau sudah pada tahap ini, boleh kita kasih warna line artnya. Di sini saya menggunakan Palette Color sendiri, kalian bisa download klik di sini bit.ly/PaletteAlam.

Cara mendapatkan warna line artnya bisa menggunakan Eye Droppper, arahkan pada palette warna paling atas, Klik atau ambil warnanya lalu 'tumpahkan' pada Shape yang sudah dibuat tadi.




Hasil sementara. Nah untuk menghilangkan outline warna kuning atau hitam atau apapun tergantung kalian settingnya apa. Klik kanan pada kotak kosong bagian palette document paling atas.


Well done! Kita sudah membuat line art matanya, lanjut ke bagian bola mata.

Buatlah Shape dasar dari bola matanya kira-kira seperti bentuk di bawah ini. Usahakan jangan keluar dari Shape line artnya karena bagian ini lah yang akan berada di belakang line art.


Jika sudah dibuat maka taruh posisi shape bola mata ini diantara foto asli dan shape line art. Tekan Ctrl + End >> Ctrl + Pg Up. Pastikan lagi posisi shape bola mata ini berada persis diantara Line art dan Foto asli dengan menekan Ctrl + Pg Up (untuk naik ke posisi atas 1 tingkat) dan Ctrl + Pg Dn (untuk turun 1 tingkat ke bawah ) Jadi sistemnya menumpuk.


Lalu buatlah lingkaran pada bagian iris mata menggunakan Ellipse Tool sambil menekan tombol Ctrl agar bentuk lingkarannya proporsional.


Lalu kita akan menggunakan fungsi dari Menu Shapping yang kita bahas tadi di atas. Seleksi lingkaran (1) dan dasar bola mata (2) sambil tekan Shift. Jika sudah terseleksi keduanya lalu pilih Intersect.


Maka akan muncul shape iris mata dari hasil singgungan antara lingkaran (1) dan bola mata (2). Posisi shape baru tadi itu berada di atas shape bola mata.

Lanjut, seleksi bagian lingkaran paling atas tadi lagi kemudian perkecil ukurannya seperti pada gambar di bawah ini. Lalu seleksi pada lingkaran dan shape iris yang baru saja dibuat tadi, kemudian pilih intersect.


Lakukan itu sekali lagi pada bagian Pupil.


Nah, jangan lupa untuk tracing bagian refleksi cahaya nya juga, ya. Bikin se-simple-nya aja.


Kemudian warnai menggunakan Eyedropper dengan warna yang sudah ditentukan di bawah.


Selanjutnya adalah hilangkan semua outline yang ada di daerah Iris mata, lalu pilih Transparency tool dan lakukan transparansi pada bagian Iris (biru) tarik ke bagian atas.



Lanjut ke bagian belakang Iris, yaitu dasar bola matanya. Di sini kita bikin 3 lapisan warna pada bagian bola mata yaitu Gelap, Warna Dasar, Warna Terang. Karena warna dasar kita memakai shape dasar bola matanya, maka yang kita buat hanyalah warna gelap dan terangnya saja. Kira-kira seperti gambar di bawah ini.


Lakukan Intersect pada shape 1 dan 2 ke shape dasar bola mata. Jika sudah jangan diberi warna dulu, karena ada yang harus dibuat lapisan warnanya lagi yaitu bagian samping bola mata. Saya gak tau istilah namanya tapi tadi setelah googling ternyata nama biologinya adalah lacrimal caruncle. Susah juga ya nyebutnya. Wkwkwk.



Oke kira-kira seperti ini lagi hasil sementaranya. Tenang, ini pembuatan shape yang terakhir, kok. Langkah selanjutnya adalah pewarnaan pada bagian bola mata dan bagian samping bola mata tadi.


Hilangkan semua outlinenya. Daaaaan Huuwalaaa! Selesai, gaes!



Jika ini terlalu simple, kalian bisa improvisasi di bagian shading atau ditambah efek highlight biar hasilnya lebih syantiq lagi. Selamat berkreasi!

***

Tonton versi videonya di bawah ini :





N.b : Arisan blog adalah kegiatan rutin Blogger Banjarmasin khususnya anggota PBB (Pena Blogger Banua) yang dilakukan setiap bulannya. Di mana setiap peserta atau anggota yang ikut, wajib membuat artikel tentang blog atau memasukkan link blog yang terpilih dari arisan blog itu sendiri.

Jangan lupa juga kunjungi Website Karya Anak Banua badangsanak.com yang merupakan produk dari PBB. Baca semua artikel-artikelnya yang pastinya seru dan anak muda banget!

Tuesday, October 24, 2017

#Ngebahas Vector Portrait

Halo!

Di #Ngebahas desain kali ini gue mau ngebahas tentang seni digital yang pastinya kalian para pembaca blog ini familiar dengan namanya. Yap! Vector Portrait.

Menurut survey, pada tahun 2017 tingkat populasi pengrajin dan penyuka seni ini tuh semakin meningkat lho. Ng... Survey dari gue sendiri, sih. Hehe. Tapi, mungkin faktor utamanya adalah masyarakat Indonesia zaman now sudah melek akan nilai seni itu sendiri dan karena seni digital vector ini kebanyakan objeknya adalah wajah manusia, jadi kesannya lebih personal gitu dan wajar aja banyak yang suka.

Gue sendiri sudah bergelut di seni vector portrait ini sejak tahun 2013 dan bahkan sampai sekarang jadi kerjaan gue setiap harinya, selain sibuk sama tidur dan main gigit-gigitan sama kucing gue.

Jangan curhat, Lam.

Oke oke...

Sebenernya, materi Vector Portrait ini juga pernah gue pakai pas lagi ngisi di acara Kopdar Banua Digital Artist bulan September lalu. Jadi, daripada nganggur di folder mending gue tulis aja di blog ini. Kuy lah dibaca pelan-pelan ya, gaes. Biar ngerti dan gak minta vector gratisan lagi. Hahaha. Apa hubungannya -_-

Pengenalan Vector Portrait


Dalam ruang lingkup grafis. Gambar terbagi menjadi 2 macam, yaitu Vector dan Bitmap.

Vector merupakan gambar yang terbentuk dari garis dan kurva. Vector tidak bergantung pada titik-titik piksel sehingga apabila dilakukan zooming, gambar tidak akan terlihat pecah, blurry.


Bitmap merupakan gambar yang terbentuk dari titik-titik piksel. Jadi semakin tinggi tingkat kerapatan pikselnya maka kualitas gambar akan semakin bagus. Tapi tetap saja kalau kita di-zooming sampai habis-habisan, gambar akan terlihat pikselnya kotak-kotak atau blur, berbanding terbalik dengan vector.


Nah, seperti halnya manusia, vector pun pasti punya kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan:
  • Memiliki ukuran file yang terbilang kecil, ga besar-besar amat kalo dibandingin sama gambar bitmap
  • Objek yang dapat diubah-ubah bentuk dan ukurannya sesuai keinginan kita tanpa mengurangi kualitas objek tersebut
  • Dapat dicetak dengan ukuran dan kualitas yang tinggi
 Kekurangan:
  • Warna yang kurang natural
  • Monitor akan menampilkan grafis berupa bitmap, jadi apabila vector di-save ke dalam format JPG  maka akan otomatis berubah menjadi bitmap. Sederhananya, vector akan dibilang pure vector apabila ia berada di dalam aplikasi berbasis vector. Gitu.
Berikut adalah software pembuat grafis vector yang gue tahu.


Untuk pengaplikasiannya, basis vector ini biasa digunakan untuk pembuatan logo, maskot, banner, dan hal-hal yang berhubungan dengan advertising, dll. Nah terus kenapa jadi ada istilah Vector Portrait?

Kalau ditanya awal mula dan siapa pencetusnya gue juga belum tau pasti, sih. Tapi Vector Portrait ini adalah salah satu inovasi dalam pengaplikasian grafis vector ke dalam pembuatan karya seni digital. Sesuai dengan namanya, Vector Portrait ini cenderung menggunakan ekspresi wajah sebagai objek utamanya. Meng-convert foto wajah yang tadinya berbasis bitmap menjadi vector. Tentunya dengan teknik dan style yang beragam jenisnya.

Semakin kesini semakin banyak dan beragam bentuk style vector yang gue tahu. Mungkin hampir setiap artist memiliki ciri khas style-nya sendiri. Dan itulah yang membedakan antara artist satu dengan yang lainnya.

Berikut adalah contoh vector yang berhasil gue kuasai setelah bertahun-tahun latihan menggunakan aplikasi CorelDRAW.


Nah keren-keren, bukan? Yoi dong style gue gitu looh. Hahaahaha. Sumbung kali lu, Lam!

   

Untuk proses pembuatannya bisa dicek di youtube channel gue, ya. Atau tonton videonya di bawah ini.




Oke itu aja kayaknya, kalau ada yang mau ditanyakan bisa komen di kolom komentar di bawah, ya. Dan buat kalian yang tertarik dan pengen wajahnya dibuat jadi vector, bisa langsung klik Pesan Vector di bagian navigasi :D #LagiPerluUang

Oiya jangan lupa subscribe channel youtube gue di atas, ya. Gratis, kok!

Cheers! :)



N.b : Arisan blog adalah kegiatan rutin Blogger Banjarmasin khususnya anggota PBB (Pena Blogger Banua) yang dilakukan setiap bulannya. Di mana setiap peserta atau anggota yang ikut, wajib membuat artikel tentang blog atau memasukkan link blog yang terpilih dari arisan blog itu sendiri.

Jangan lupa juga kunjungi Website Karya Anak Banua badangsanak.com yang merupakan produk dari PBB. Baca semua artikel-artikelnya yang pastinya seru dan anak muda banget!

Thursday, September 21, 2017

#Ngebahas Digital Collage Art

Halo!

Udah lama banget gue gak nulis blog, ada kali setahun. Hahaha. Oke, gue nggak bakal beralasan klise layaknya blogger-blogger kebanyakan tapi yang terpenting adalah bahasan gue di postingan kali ini.

Sedikit cerita kalau sekarang di Banjarmasin sudah terbentuk komunitas digital artist namanya Banua Digital Artist. Komunitas yang di dalamnya berkumpul para penggiat seni digital regioal Kalimantan Selatan. Awalnya sempat ragu karena antusiasme anak muda di kota gue ini cenderung sedikit. Tapi karena temen gue Dinur yang kekeuh banget akhirnya doi langsung bikin tanpa pikir panjang. Dan akhirnya sampai sekarang jumlah anggota kami malah semakin banyak. Benar-benar di luar ekspektasi.

Nah, di komunitas ini gue banyak banget dapat ilmu karena setiap minggunya diadakan semacam materi dan diskusi. Mulai dari ngebahas vector, digital painting, wpap, ilustrasi, collage art, sampai ngebahas mantan. Yang terakhir gue nggak ikut-ikutan.

Maka dari itu gue juga mau ngebahasnya di sini. Kan lumayan, dapet bahan buat ditulis di blog yang hampir kadaluarsa ini :( *ngumpetdipojokan*

Well, kalian sendiri tau nggak sih Collage Art itu apa?


Collage Art atau Seni Kolase merupakan komposisi artistik dari berbagai bahan seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain sebagainya yang kemudian disusun dan ditempel di permukaan gambar sehingga terbentuklah sebuah seni kolase.

Nah bedanya dengan Digital Collage Art adalah media pengolahannya. Sesuai dengan namanya Digital Collage Art ini dibuat secara digital menggunakan beberapa software pengolah grafis seperti, Photoshop, Coreldraw, Illustrator, dll.

Pada dasarnya Collage Art ini masuk dalam aliran seni kontemporer (aliran seni post-modern). Karena setiap komposisi yang dihasilkan bebas tidak terikat pada aturan grid, penyajian warna dan sebagainya. Jadi pada umumnya Collage Art ini bertujuan untuk menyampaikan ekspresi si pembuatnya.

Sumber : Pinterest

Collage Art terbagi menjadi 3 kategori:

1. Collage Art Estetika

Kategori Collage Art Estetika dibuat secara serius dan bertujuan untuk menyampaikan estetika, eskpresi si pembuatnya. Semua komposisi, material dan konten diracik sedemikian rupa agar terlihat cantik dan mempunyai sense of art. Memang sebagian besar seni kolase ini memiliki pesan tersendiri, tapi ada juga yang hanya sebagai pelampiasan imajinasi si pembuat.

2. Collage Art Fungsional

Nah pada Collage Art Fungsional ini si pembuat lebih mengedepankan fungsi dan pesan dalam karyanya. Contohnya seperti pengaplikasian seni kolase pada poster. Si pembuat pasti akan memasukkan semua elemen gambar yang ada kaiannya dengan isi poster tersebut. Semua ditata rapih agar orang-orang yang melihat posternya mengerti apa yang ingin disampaikan si pembuat.

3. Collage Art Campuran

Sesuai dengan namanya seni kolase kategori ini adalah campuran antara estetika dan fungsional yang kemudian dileburkan bersama-sama. Si pembuat harus meracik semua bahan secara estetik tetapi juga harus memiliki pesan dan opini yang ingin disampaikan.

Jadi tahapannya sebelum membuat karya, pertama mereka harus merancang konsep terlebih dahulu. Gimana kasus yang mau diangkat, kenapa dan apa tujuannya. Lalu masuk ke tahap eksekusi sesuai konsep yang sudah dirancang tadi.



Nah ini adalah salah satu karya Digital Collage Art yang pernah gue buat. Yap nggak bagus-bagus amat karena gue juga baru kali ini belajar. Kala itu gue lagi suka-sukanya sama lagu Tulus - Gajah.

Bisa dibilang bahwa setiap potongan kolase yang gue gabung itu memiliki arti tersendiri. Disana kepala gajah yang mengeluarkan potongan bunga dari mulutnya yang artinya Tulus adalah sosok yang sering diejek oleh teman-temannya (katanya) namun memiliki suara yang merdu sekali. Kemudian potongan jeruk yang artinya sosok Tulus ini bisa dibilang sebagai penyanyi muda dengan lagu-lagunya yang fresh dan easy listening. Ya pokoknya gitu lah.

Kalian boleh menelaah maksud tujuan dari gambar di atas terus tulis di kolom komentar, ya. Gue mau tau aja gimana kalian menerjemahkan gambar di atas dari perspektif yang mungkin berbeda dari yang gue tulis. Hehehe.

Oke kayaknya segitu dulu. Untuk tutorial pembuatannya mungkin bakalan gue bikin nanti. Karena membuat karya Collage Art ini lumayan susah dan lumayan panjaaaaang step by step-nya. Ya minimal kalian harus tau dasar-dasarnya terlebih dahulu.

Sekian dari gue, kalau ada yang mau ditambahkan boleh kuy tulis di kolom komentar, ya. Salam desainer.

Cheers!


N.b : Arisan blog adalah kegiatan rutin Blogger Banjarmasin khususnya anggota PBB (Pena Blogger Banua) yang dilakukan setiap bulannya. Di mana setiap peserta atau anggota yang ikut, wajib membuat artikel tentang blog atau memasukkan link blog yang terpilih dari arisan blog itu sendiri.

Jangan lupa juga kunjungi Website Karya Anak Banua badangsanak.com yang merupakan produk dari PBB. Baca semua artikel-artikelnya yang akan mengupas tuntas keresahan kids-kids jaman now. Terima kasih.

Sumber:   Pengenalan dasar Collage art by @moostovus #Kelas_BDA